• Facebook
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube
  • Flickr

Report by YDT

Posted by admin 18 - June - 2005

ASSESMENT DAN SURVEI 
KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI DI NIAS

Pendahuluan

Menyikapi kondisi masyarakat di Pulau Nias akibat korban Gempa dan Tsunami beberapa waktu lalu, Tim IX relawan berjumlah 14 orang yang dipimpin oleh Pak Johnny dengan misi Economic Recovery masyarakat di Pulau Nias, tim tersebut membawa bendera Dian Tama, sebuah NGO Lokal Kalimantan Barat.

Team IX tersebut membawa beberapa program dalam misinya antara lain adalah Pelatihan Pembuatan Roti, Pelatihan Pembuatan Sablon Kertas/Kaos, Pelatihan Pembuatan Arang Tempurung Kelapa serta Pengobatan gratis. Kegiatan pelatihan dan pengobatan tersebut tersebut di laksanakan di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Gunung Sitoli (Nias Utara) dan Kabupaten Nias Selatan (Teluk Dalam). Bagi masyarakat sendiri ini adalah hal yang baru belum pernah mereka jumpai sebelumnya.

Berdasarkan assesmen dan survei yang dilakukan ada beberapa komoditas yang menjadi andalan masyarakat setempat untuk pertanian antara lain; Padi, Karet, Kelapa, Cocoa , dan Kopi sedangkan untuk peternakan masih terbatas pada Babi. Di sektor perikanan, ada sebagian masyarakat masih bekerja sebagai Nelayan, namun akibat Gempa dan Tsunami, kegiatan tersebut terhenti karna hilangnya perahu dan alat tangkap ikan.

Permasalahan

Usaha masyarakat dalam budi daya pertanian mengalami gangguan hama dan penyakit seperti pada Padi, Kelapa, Karet dan Cocoa, sehingga produksi mengalami penurunan drastis disamping itu akses pasar dan transportasi yang sulit, sehingga pendapatan masyarakat terpuruk. Bagi masyarakat sendiri untuk mencari peluang usaha atau ketrampilan yang baru sangat minim bahkan belum ada sama sekali, ditambah lagi dengan rumah masyarakat dan fasilitas umum yang rusak berat, semakin membuat ekonomi terpuruk. Sebagian besar masyarakat masih tingal di tenda-tenda darurat, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Bantuan dari beberapa NGO Internasional maupun Nasional dan Pemerintah, terus mengalir namun belum sepenuhnya membantu masyarakat, karna ada banyak bantuan yang belum sampai di masyarakat, selain transportasi yang rusak juga informasi data korban Gempa dan Tsunami yang kurang jelas, diperparah lagi dengan aturan administratif Pemerintah Daerah semakin memperlambat penyaluran bantuan pada korban Gempa/Tsunami. Hal ini menimbulkan keresahan didalam masyarakat.

Kebutuhan sehari-hari masyarakat masih disalurkan melalui bantuan sembako dari donatur.

Peluang Kerjasama

Selama melakukan kegiatan Team IX mendapatkan beberapa tawaran kerjasama dengan Donatur Internasional yang diperoleh selama misi economic recovery berlangsung di Nias selain sebelumnya LA FRANCHE COMTE SOLIDAIRE (kontak person Robert Lecocq) juga CARITAS ITALY (kontak person Barbara Deltori), kedua-duanya hanya dapat mendanai program kegiatan dan beberapa fasilitas yang berkaitan dengan program. Peluang ini disambut positif karna kemungkinan kerjasama dapat terjalin.

Anggota Team IX ada 14 orang yaitu :

  • Pak Johnny
  • Ibu Elly
  • Ibu Fransiska
  • Pak Benyamin
  • Dokter Lanty
  • Ibu Suriani
  • Mashall
  • Maradu
  • Irma
  • Kiomy
  • Hotly
  • Bebek
  • Elang
  • Dodo

Pelatihan Pembuatan Arang Tempurung Kelapa

GUNUNG SITOLI

Pelaksanaan

Pembuatan arang tempurung kelapa menggunakan teknologi drum sederhana dengan 2 buah drum, pelatihan tersebut dijadwalkan selama 2 hari, hari pertama pembakaran tempurung kelapa yang dimulai dari jam 09.00 WIB sampai jam 17.00, hari kedua pemanenan arang

Peserta pelatihan pembuatan arang batok kelapa diikuti oleh 7 Kecamatan yaitu Tauhen beruan, Sawo, Gusit, Gide, Lelewau, Alasa, Boha lima

Dari hasil pelatihan yang dilaksanakan direncanakan akan terbentuk 7 kelompok tani pengrajin arang tempurung kelapa dari tiap-tiap kecamatan

Rencana kelompok arang

  • Target 6 drum per kelompok
  • Pinjaman modal usaha kelompok sebesar 3 juta/ kelompok

Guna Modal

  • Stok tempurung
  • Pondok pembakaran
  • Harga tempurung Rp.100/kg
  • Sewa gudang dan administrasi Rp.25/kg arang
  • Orang yang bersedia harus berusaha
  • Transport ke Gusit Rp.100/kg

 

TELUK DALAM (HILIGONOWO)

Pelaksanaan

Pelatihan pembuatan arang tempurung kelapa menggunakan metode drum yang dilaksanakan selama 2 hari, hari pertama teknik pembakaran tempurung kelapa dan hari kedua pemanenan arang

Pembakaran tempurung dimulai pada jam 12.00 – 17.00, menggunakan 1 drum dengan jumlah sampel tempurung sebanyak 56 kg dengan hasil arang sebanyak 13,5 kg

Rencana Kelompok:

  • Membutuhkan peralatan Cangkul, Parang pendek dan panjang, sabit
  • Akan terbentuk 1 kelompok pengrajin arang

 

TELUK DALAM (HILIAMAETA & HILIAMANEWE)

Pelaksanaan

Pelatihan pembuatan arang tempurung kelapa dimulai pukul 09.00 – 15.00, menggunakan 1 drum dengan jumlah sampel tempurung 16 kg, dari hasil pembakaran diperoleh 4 kg arang

Rencana Kelompok:

Akan membentuk masing-masing 1 kelompok pengrajin arang.

 

Diskusi Pak Benyamin dengan Kelompok Tani

“Pola Pertanian di Dataran Tinggi (Ladang)”

Mr. Ben

Pola pertanian di dataran tinggi banyak dilakukan di Indonesia khususnya perttanian padi. Pertanian lahan kering di Indonesia disebutLadang.

Pengolahan tanah sistem terasering kurang baik meskipun cukup mencegah lajunya erosi.

Pengikisan tanah oleh air di beberapa jenis vegetasi atau tipe tanah berbeda-beda sebagai contoh :

a. Upland Form : 10 ton/ th

b. Ilalang : 50 ton/ th

c. Forest : 30 ton/ th

Penanaman tanaman dengan sistem Contour lebih baik, selain mencegah erosi juga memungkinkan suatu tanaman dapat tumbuh sesuai dengan ketinggian dari permukaan laut.

Kombinasi tanaman dalam satu lahan lebih baik, sebagai contoh tanaman keras dengan tanaman rendah, sering disebut Agroforestry atau disebut Tumpang sari.

Pertanian di dataran tinggi lebih baik memperhatikan air, unsur hara dan terasering biologi, untuk mengatasi grassroots (ilalang) dapat dilakukan secara biologi.

Petani

Komoditas yang menjadi unggulan di Nias adalah Karet, Kelapa, Kakao, Padi, Kopi, ternak babi, semua komoditi ini terserang hama dan penyakit.

Pertanyaannya bagaimana cara mengatasi atau solusi yang harus dilakukan?

Mr. Ben

Para petani dapat melakukan identifikasi dampak langsung dari tanaman atau ternak yang terserang hama dan penyakit, kemudian dapat melaporkan ke Dinas Pertanian terdekat, selain itu petani dapat mendokumentasikan tanaman yang terserang penyakit kemudian menggali sendiri sumber informasi melalui media elektronik, media massa dan majalah ataupun melalui internet tentang tanaman yang terserang tersebut.

Disusun Oleh :

1. Suriani
2. Maradu Panjaitan

YAYASAN DIAN TAMA PONTIANAK – 2005

Share